»

Hasil Pencarian

Selasa, 21 Oktober 2008

Kecanduan Asap

New Scientist (23 Juli 2007) menceritakan kisah dari seorang dokter hewan. “Several years ago I was presented with a severely depressed, anorexic Labrador dog. Clinical examination was unremarkable, as were lab profiles, yet the dog was obviously very ill. I was stumped.” Nah, setelah penelitian lebih jauh, diketahui bahwa lima penghuni rumah itu semuanya perokok. Syukurnya, akal sehat membuat mereka berhenti merokok. Mereka semua. Tapi sayangnya, si anjing itu sudah telanjur menderita – ia terkena kecanduan nikotin.

Sejumlah besar remaja masa kini, putra dan putri, meneruskan tradisi buruk orang tuanya untuk merokok. Padahal informasi kesehaatan masa kini sudah lebih baik daripada di masa lalu. Tak heran. Sedikit banyak, generasi ini telah terpapar rokok sejak dini, dan sedikit banyak menderita semacam kecanduan nikotin yang baru teratasi saat mereka mulai merokok. Pun, saat orang tuanya – yang akhirnya memakai otak mereka, walaupun terlambat – gigih melarang mereka.

0 komentar: